Lintah seringkali membuat sebagian orang
terkejut dan merasa geli saat melihatnya. Meski demikian, hewan ini
dikenal memiliki beragam manfaat untuk kesehatan melalui terapi lintah. Sebenarnya,
terapi lintah diketahui sebelum masa kedokteran modern. Terapi ini
untuk membantu mengatasi kelainan sistem saraf, masalah gigi dan kulit,
serta infeksi. Terapi lintah kembali dikenal di dunia kedokteran pada
tahun 1970-an, di mana digunakan pada tindakan bedah mikro dan beberapa
jenis pengobatan lain. Lintah dipercaya dapat memicu aliran darah dalam
pembuluh kapiler yang baru tersambung, setelah dilakukan operasi
penyambungan organ atau rekonstruksi.
Namun,
bukan sembarang lintah yang digunakan untuk terapi. Lintah yang
digunakan untuk pengobatan adalah jenis spesies hirudo, yaitu hirudo
medicinalis, hirudo orientalis, hirudo troctina atau hirudo verbana yang
dikembangkan dalam lingkungan khusus. Gigitan lintah itu biasanya akan
meninggalkan bekas berbentuk huruf Y, di mana nantinya akan sembuh tanpa
bekas luka.
Berikut beberapa manfaat lain terapi lintah :
Mengencerkan darah dan mencegah penyumbatan.
Lintah
yang khusus digunakan untuk pengobatan, umumnya mengeluarkan air liur
yang mengandung lebih dari 60 jenis protein saat mengisap darah. Ini
akan mengencerkan darah dan meningkatkan peredaran darah di daerah luka.
Peptida dan protein yang dikeluarkan lintah juga sekaligus mencegah
penyumbatan, sehingga dapat menghindari kematian jaringan.
Tindakan
bedah plastik dan bedah mikro banyak yang memanfaatkan terapi lintah
karena dua manfaat tersebut. Terapi lintah dapat menjaga peredaran darah
ke lokasi luka untuk membantu proses pemulihan. Tindakan bedah yang
menggunakan terapi lintah misalnya operasi melekatkan jari yang putus,
dan operasi rekonstruksi hidung, bibir, telinga, atau kelopak mata.
Membantu penanganan gangguan sirkulasi dan penyakit kardiovaskular.
Terapi
lintah yang diketahui sangat efektif meningkatkan peredaran darah
sekaligus mencegah sumbatan, menjadikan lintah banyak dimanfaatkan untuk
mengobati gangguan sirkulasi darah dan penyakit kardiovaskular. Selain
itu, air liur lintah diduga memiliki efek anestesi, antiperadangan dan
vasodilatasi, atau pelebaran pembuluh darah.
Air
liur lintah kini banyak digunakan sebagai campuran obat tekanan darah
tinggi, wasir, varises, dan gangguan kulit. Air liur lintah juga masih
diteliti untuk kemungkinan pengobatan kanker dan pencegahan penyebaran
kanker.
Menghindari komplikasi pada penderita diabetes.
Diabetes
memiliki risiko komplikasi, termasuk gangguan pembuluh darah yang
memungkinkan terhambatnya darah mengalir ke tangan, kaki, serta
jari-jarinya. Hal ini dapat menyebabkan jaringan mati, yang merupakan
salah satu alasan dilakukannya tindakan amputasi pada penderita
diabetes.
Studi
menunjukkan, terapi lintah dapat bermanfaat mencegah hal ini. Karena
terapi lintah mampu memperbaiki sirkulasi darah sehingga aliran darah
dapat mencapai lokasi jaringan, tanpa menimbulkan risiko sumbatan.
Peneliti dalam studi terkini mengungkap, empat lintah pada tiap sesi
terapi dapat menekan risiko amputasi.
Membantu mencegah proses penuaan.
Selain
diyakini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan setelah operasi
plastik, terapi lintah juga dimanfaatkan sebagai proses perawatan
antipenuaan dengan membersihkan darah. Hal tersebut yang kemudian dapat
membuat seseorang merasa lebih segar.
Mempertimbangkan Risiko
Terapi
lintah banyak dipilih karena relatif mudah dan risiko efek samping yang
kecil. Meski demikian, terapi lintah juga memiliki risiko yang harus
dipertimbangkan baik untuk terapi medis ataupun untuk prosedur
kecantikan.
Yang pertama
harus diperhatikan adalah jenis lintah yang digunakan. Walau dinamakan
terapi lintah, namun yang digunakan bukanlah lintah liar yang ada di
lingkungan bebas.
Adapula
risiko perdarahan berkepanjangan setelah terapi lintah, serta
kemungkinan reaksi alergi. Selain itu, terapi lintah juga memiliki
risiko infeksi bakteri, ditambah dengan kemungkinan.
Peserta akan mendapatkan :
Buku Panduan, Makan dan Sertifikat.
Terimakasih
www.pusatgurahjakarta.com
0 comments:
Post a Comment