Friday, July 15, 2022

TENTANG KEINGINAN DAN KEBUTUHAN


Seorang anak datang ke dapur dan ingin makan karena lapar, dan ia membuka kulkas, dan ternyata es krimnya habis, dan ia menangis karena keinginannya tidak terpenuhi. Sementara di rumah itu sang ayah lapar dan pergi ke dapur, dan mendapati hanya ada pisang, dan ia memakan pisang dengan kesadaran dan bersyukur.

Manusia yang belum tercerahkan seperti anak kecil, ia akan menderita ketika keinginannya tidak terpenuhi, sementara yang sudah tercerahkan bisa membedakan kebutuhan dan keinginan, ketika lapar, makanan apapun yang ada disyukuri dan dinikmatinya, tidak terjebak pada harus makan ini, harus enak, harus masakan restoran anu, dst.

Ketika manusia berusaha memuaskan keinginannya, ia benar-benar menjadi budaknya, dan tidak akan pernah terpuaskan, itu seperti api yang selalu menghanguskan kayu, seberapapun kayu ditambahkan akan selalu habis dilalapnya. Semakin memanjakan keinginan, semakin terasa bahwa keinginan itu kebutuhan, kemewahan menjadi kebutuhan, dll.

Minum kopi di starbucek, beli tas merk louis pitong, beli mobil kuda jingkrak dst akan menjadi kebutuhan, dan ketika itu tidak terpenuhi, akan menderita.

Setiap orang bisa mengendalikan api keinginan dan tidak menjadi budaknya kalau ia menyadari siapa diri sejatinya, apa yang dibutuhkan untuk menjalani hidup, dan itu akan membebaskan.

Keinginan adalah tanda kehidupan, untuk hidup ada kebutuhan yang harus dipenuhi, tapi menjadi budak keinginan bisa menjadi penderitaan.

Mewujudkan keinginan dengan kesadaran, beda dengan menjadi budak atas segala keinginan.
Sumber : Romo Dewa

0 comments:

Post a Comment