Masih
berkutat dalam dualita "benar" dan "salah"? berarti anda masih belum
melangkahkan kaki ke ranah Spiritual, karena langkah awal pejalan
Spiritual adalah melepaskan segala bentuk penghakiman termasuk benar dan
salah.
Dalam ajaran
Spiritual Jawa tidak mengajarkan penghakiman benar dan salah pada suatu
Iman, kepercayaan atau tindakan. Ia lebih cenderung pada keselarasan dan
pantas atau tidak pantas.
Oleh
sebab itu dalam ajaran Spiritual Jawa tidak menghakimi benar dan salah,
ia lebih cenderung mengajarkan sesuatu yang pantas dilakukan atau tidak
pantas (bukan benar atau salah).
Jika
dalam realita kehidupan selalu ada dua titik fokus yang menyenangkan
dan yang tidak menyenangkan, yang membahagiakan dan yang membosankan,
tentu praktik sederhana Spiritual menyarankan berfokus pada yang
menyenangkan dan membahagiakan tanpa perlu menghakimi benar atau salah.
Berfokus
pada hal yang membosankan atau tidak cocok hanya akan membuang waktu
hidup dan kita akan kehilangan kesempatan untuk berfokus pada bagian
yang menyenangkan dan membahagiakan pada waktu yang sama.
Spiritual
adalah Seni menjadikan di bumi seperti di Surga, seni untuk berfokus
pada berkah kekinian atau titik yang menyenangkan dan membahagiakan di
setiap kejadian. Orang yang mampu berfokus pada berkah kekinian akan
membawa Tas Surga (suasana bahagia) ke mana-mana.
Begitupun
dalam hal berteman dan bersosialisasi, para pejalan Spiritual lebih
berfokus pada teman yang menyenangkan dan membahagiakan daripada teman
yang menjengkelkan dan membosankan. Ini bukan Sombong, tapi ini praktik
sederhana untuk berfokus pada berkah kekinian. Melayani sesuatu yang
membosankan bukan suatu kerendahan hati dan menyingkirkan sesuatu yang
menjenuhkan bukan tindakan yang sombong. Itu suatu pilihan yang menjadi
hak kita terlepas dinilai sombong ataupun tidak.
Anda
akan kehilangan banyak waktu jika melayani teman yang membosankan
dengan sesuatu yang terus diulang yang sudah jelas membuat anda bosan,
saatnya anda mencari yang lebih menyenangkan. Standar, patokan atau
akidahnya tidak merugikan yang lain, tidak melanggar hukum yang berlaku,
tidak menyakiti yang lain bahkan tidak menghakimi dengan kata "benar"
atau "salah".
Tinggalkan dualita benar atau salah, mulai lah ambil yang menurutmu pantas, cocok, serasi dan nyaman.
Di
Dunia ini saya tidak sedang mencari kebenaran, tapi saya sedang mencari
yang membahagiakan, menyenangkan, Cocok, pas dan serasi dengan saya.
Saya tidak akan mengatakan baju saya lebih bagus dari baju anda, saya
hanya bilang baju saya lebih cocok untuk saya dan saya akan
menyingkirkan atau tidak memakai baju yang tidak cocok dengan saya, saya
juga akan menyingkirkan baju yang sudah bosan saya pakai bukan berarti
saya Sombong.
Jika Anda bilang saya Sombong, mungkin itu hanya sebuah penghakiman dari anda.
Saat melihat Rajawali terbang pun orang akan berbeda pendapat.....
Yang penuh penghakiman akan bilang bahwa Rajawali itu sombong karena ia sedang memamerkan kemampuan atau skill nya.
Yang
penuh kasih akan bilang bahwa Rajawali itu sedang berjuang demi cinta
dan kasih sayangnya pada keluarga dan sedang mempertahankan diri dari
kepunahan.
Pejalan Spiritual hanya akan menyaksikan
dan menikmati pemandangan dan keindahan Sang Rajawali yang sedang
terbang itu tanpa penghakiman.
Terimakasih
www.pusatgurahjakarta.com
0 comments:
Post a Comment