Pernah saya tinggal di suatu kampung yang mana kebanyakan warga nya selalu mencibir dan mencela warga yang lain. Ada
Gadis usia 17 sampai 19 tahun nikah jadi bahan pergunjingan, ada yang
bilang kebelet lah, ada yang bilang mungkin udah hamil duluan lah, ada
bilang masih bau kencur udah nikah lah, kebanyakan komentar Negatif
diluncurkan pada Gadis itu. Saat mereka bicara di depan saya, saya
memberi tanggapan dengan santai....
Begini
tanggapan saya: "Mungkin dia sudah siap, sudah menemukan orang yang
tepat, sudah matang dan sudah dewasa, karena kedewasaan seseorang tidak
bisa diukur oleh Usia, jadi menurut saya bagus itu, dalam usianya yang
muda dia sudah dewasa dan menemukan orang pilihan nya".
Ada
lagi Gadis yang nikah di usia 25 sampai 30 tahun tetap jadi bahan
cemoohan dan mendapatkan komentar Negatif juga, ada yang bilang telat
kawin karena susah cari Jodoh lah, perawan ga laku akhirnya laku juga
lah, perawan ketuaan lah, dsb. Saat mereka bicara di depan saya, saya memberi tanggapan dengan santai.
Begini
tanggapan saya: "Bagus itu, berarti cewe itu sangat hati-hati, sangat
teliti menentukan pasangan hidup, karena menjalani hidup rumah tangga
itu bukan hal yang mudah, dia sangat selektif memilih pasangan hidup
nya, itu bagus, jangan sampai kaya saya yang hampir tiap 5 tahun ganti
istri. Saya salut sama dia".
Apa yang ada di dalam,
apa yang kita miliki di dalam akan terpancar keluar lewat kata-kata
ataupun perilaku, jika pemikiran kita dipenuhi kebencian dan hal negatif
maka akan keluar ujaran kebencian dan komentar Negatif pula. Di titik
ini kita harus berbenah diri dari dalam. Pesannya
jangan sibuk menghakimi orang lain dengan kacamata kita tanpa
memposisikan diri menjadi orang itu, jauh lebih baik mengoreksi diri
sendiri daripada selalu mencibir dan mengoreksi orang lain yang
sama sekali tidak merugikan kita.
Menjelekkan orang
lain untuk menutupi semua kebusukan yang ada dalam diri kita hanya akan
membuat kita berada dalam kesalahan yang sama tanpa merasa salah, hanya
akan membuat kita merasa lebih suci, merasa lebih baik tanpa tau seperti
apa sejatinya.
Sibuk menghakimi orang lain dengan
mencibir, mencemooh, menjelekkan dll akan menguras diri dan merugikan
diri sendiri, karena kita akan dijauhkan dari rasa Syukur untuk berfokus
pada berkah kekinian yang kita punya dan hal ini membuat kita jauh dari
kebahagiaan.
Terimakasih
www.pusatgurahjakarta.com
0 comments:
Post a Comment