Latihan, praktek, mengalami langsung..
Hidup itu sendiri adalah anugerah yg demikian alamiah adanya. Semua telah lengkap dalam tarikan nafas, gerak hidup, interaksi dalam aktivitas di keseharian dan di sanalah semua dialami.Maka
kehidupan itu sendiri adalah dimensi, tempat, ruang, sarana, dimana
latihan, praktek dan mengalami langsung proses kesadaran secara alamiah
dan nyata yg terus berlangsung..
Dimulai dari
percaya akan kita adalah sebentuk kesadaran, dan mulai di gunakan dengan
mengubah kebiasaan lama, dan hijrah dari kebiasaan pola pikiran
merespon hidup, di ubah menjadi mengedepankan kesadaran merespon hidup. Maka kehidupan sendiri seketika juga dapat diubah sebagai tempat latihan.
Jadilah pengamat..!
Dan
semua aktivitas hidup, mulai dari nafas, gerak fisik, gerak batin
(emosi, perasaan, sensasi), gerak pikiran(persepsi, bentukan pikiran
makna konsep dsb) , dan masalah dan cobaan kehidupan semua dapat di
jadikan sebagai objek pengamatan.. Apa yg dominan
dan sedang di hadapi hidup itulah objek pengamatan. Ketika nafas yg
disadari, maka nafaslah jadi objek pengamatan, dan sesaat berubah ada
gerak pikiran terhadap rangsangan luar, dan gerak pikiran itulah yg jadi
objek pengamatan. Pikiran sedang merespon pada apa? , apa yg
dipikirkan? Apa yg digerakkan? Perasaan apa yg ada dalam batin akibat
reaksi pikiran tsb? Nilai dan konsep kebenaran apa yg jadi penilai
disaat itu?
Semua proses kehidupan dapat dijadikan sebagai sarana latihan sekaligus praktek dan langsung mengalami hasilnya. Semua
proses kehidupan dibiasakan dimulai dari proses pengamatan, hingga
terbiasa terpola ada waktu jeda mengamati suatu proses hingga di sadari
proses tersebut dan dan menjadi proses itu di bawah respon kesadaran. Dan
proses pengamatan sebagai pengamat harus di jadikan latihan dan
sekaligus praktek langsung dalam kehidupan kita sendiri, dan apa yg
dialami langsung juga akan menjadi objek pengamatan evaluasi pertumbuhan
kesadaran.
Terbiasa dan konsisten terus melakukan
kebiasaan sebagai pengamat, dan kesadaran terus di akses dan digunakan
terus menerus, maka akan terpola reflek setiap ada respon terhadap
rangsangan ekstranal, kesadaran yg terpola dan terbiasa merespon
terlebih dahulu daripada respon pikiran..
Semakin
kesadaran digunakan sebagai pengamat, ia akan seperti otot kita, semakin
digunakan ia akan semakin hadir dan kuat merespon. Semakin
hadir dan kuat merespon dan melalui proses pengamat masalah kehidupan
secara nyata, kesadaran ini akan mejadi media pikiran belajar dalam
suasana yg tidak buru-buru dan tidak asal merespon tanpa pertimbangan
lagi. Dibawah kesadaran yg menenangkan suasana,
jernih karena keheningananya, semua masalah telah berubah dibawah
kesadaran sebagai proses yg teramati prosesnya.
Di sanalah kebijakan muncul utk menghadapi masalah kehidupan. Ini latihan, praktek dan mengalami langsung dan memberikan hasil nyata. Maka
hidup itu sendiri adalah meditasi itu sendiri, meditasi yg bukan
meditasi, bukan meditasi yg meditasi, metodenya adalah tiada metode.
Terimakasih
www.pusatgurahjakarta.com
0 comments:
Post a Comment