Segala
yang telah kau terima dari kecil sampai hari ini, melalui perantaraan
orang tua, sekolah, guru, agama, negara, dll telah menjadi sistem
kepercayaan di dalam dirimu dan sistem kepercayaan ini ibarat kitab undang-undang yang mengatur bagaimana caramu berkata, bereaksi dan bertindak. Sistem
kepercayaan orang agama x yang menjadikan mereka bertindak seperti itu,
sistem kepercayaan orang agama y yang menjadikan mereka bertindak
seperti itu, dan seterusnya.
Tanpa dipertanyakan
lagi sistem kepercayaan itu merupakan kebenaran bagi mereka, dan itu
mendasari semua penilaian yang mereka lakukan, meskipun terkadang
bertentangan dengan hati terdalam mereka dan akal sehat. Ajaran
tentang moral, otomatis sesuai dengan sistem kepercayaan mereka
masing-masing, dan dari sono juga tercipta ilusi sang hakim di dalam
diri, yaitu bagian diri yang pintar menilai, menghakimi, mengkritik,
membenarkan diri, menyalahkan yang lain, dll.
Karenanya di dalam diri juga lahir sang korban, yang selalu membawa rasa
bersalah, takut, cemas, dendam, marah, dll dan tuntutan agar selalu
berbuat baik, sedekah/derma, menyenangkan semua orang, dll. Dan
semua itu menghasilkan banyak kebingungan bagi mereka dalam hidup di
bumi ini, karena ada dua sisi yang saling bertentangan, disatu sisi
ajaran kebaikan, disatu sisi menghasilkan ketakutan-ketakutan atas
ketidakmampuan menjalankan dengan sempurna semua sistem kepercayaan yang
ada di dalam diri.
So, semua itu hanyalah tentang program, tentang memori, tentang hasil instalan belaka, tentang doktrinasi, tentang data, dan
semua itu hanyalah ilusi belaka, ilusi yang membawa kepada banyak drama
kehidupan yang menguras energi diri.... Membawa banyak penyakit
psikosomatis,a penyakit fisik, penyakit pikiran, terbuai harapan setelah
kematian, terbius janji sorga, ketakutan, kebingungan, dll
Terimakasih
www.pusatgurahjakarta.com
0 comments:
Post a Comment