Saat orang mulai sadar dan dewasa secara Spiritual, ia mulai faham bahwa semua yang berbeda dengannya mempunyai fungsi dan peran masing-masing.
Seperti
melihat perbedaan umat beragama, baik yang Radikal ataupun Moderat
bahkan yang murtad dari Agamanya, mereka mempunyai peranan masing dalam
kehidupan di semesta Alam ini.
Ia yang dewasa
secara Spiritual tidak membenci yang berbeda kepercayaan atau berbeda
iman dengannya, ia sadar bahwa mereka yang berbeda adalah bagian dari
semesta alam ini yang mempunyai peranan sesuai kapasitasnya
masing-masing, ia lebih pada mengasihi dan memaklumi. Ia yang sadar akan
Hukum Tabur Tuai atau Hukum Sebab dan Akibat tidak akan menghakimi apa
yang berbeda dengan nya.
Kesadaran untuk lebih
berfokus pada memahami sampai akhirnya timbul simpatik pada mereka yang
berbeda hanya akan mungkin jika kita mendahulukan perikemanusiaan,
mendahulukan nalar sehat dan melepaskan segala bentuk penghakiman,
seperti penghakiman bahwa hanya yang dia imani yang benar dan yang lain
salah, hanya kepercayaannya yang benar dan yang lain salah.
Di
titik ini orang dalam kesadaran tinggi sudah tidak ada orang yang mampu
menistakan kepercayaannya, sudah tidak ada manusia yang bisa menistakan
Ajarannya. Mereka yang menghujat, menghina dan membenci Ajarannya atau
kepercayaannya akan dipandang sebagai Manusia yang pantas dikasihani
karena ketidaktahuannya.
Ia tidak lagi memandang
mereka yang berbeda sebagai sesuatu yang lain dan yang terpisah dari
nya, ia akan memandang mereka sebagai bagian dari jejaring Agung
ke-U-Tuhan dalam Semesta Alam ini.
Meminjam kata-kata Guru Agung Yesus:
"Kasihilah orang yang memusuhimu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Kasihilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka lakukan".
Terimakasih
Terimakasih
0 comments:
Post a Comment