Seorang murid bertanya kepada gurunya, “
Guru, mengapa aku harus menghormati tubuhku yang seperti tanah liat, dan nanti membusuk setelah nafasku terlepas darinya?”
Sang
Guru menjawab, “Karena di dalam dirimu terdapat lebih dari triliunan
galaksi, lebih dari triliunan bintang-bintang, di dalamnya mengalir
banyak sekali sungai, samudera tak bertepi, dan triliunan keajaiban
lainnya”
Sang murid
merenungkan kata-kata gurunya berhari-hari, dan membandingkan dengan
pelajaran-pelajaran hidup lainnya yang ia telah ia dapatkan sebelumnya
Dan
ia menyadari bahwa dirinya adalah semesta kecil dan semesta besar
adalah semesta raya tanpa batas, dan menyadari sepenuhnya itu adalah
KESATUAN
Dia menyadari
bahwa di dalam dirinya ada POTENSI TANPA BATAS, energi tanpa batas yang
tersatukan dengan semesta tanpa batas, ia menyadari bahwa dirinya
kesatuan dengan SANG PENCIPTA, sehingga dirinya bisa menciptakan apa
saja, dan menyadari dirinya SEDANG SELALU BERSAMA SANG MAHA KUASA,
sehingga ia hidup penuh kuasa atas dirinya sendiri, bisa mengatur dan
memimpin emosi, mood dirinya, bisa memerintah dirinya sendiri
Dengan
kesadaran seperti itu, ia lebih sadar untuk menggali potensi tanpa
batas dalam dirinya, melatih sering masuk ke dalam dirinya melalui
penyadaran akan nafasnya, melewati keneningan yang agung yang membawanya
kepada sorga di dalam dirinya, berupa kedamaian, keanggunan, keindahan,
sukacita dan bahagia tanpa syarat
Ia
mengolah tanah batinnya, membuang tanaman-tanaman liar yang tak berguna
yang tumbuh, dan menanam tanaman-tanaman baru yang menghasilkan buah
kehidupan yang manis dan indah bagi kehidupan jiwanya….
Semakin
dalam ia masuk ke dalam dirinya, ia akhirnya menemukan sumber air
hidup, dan ia meminumnya, dan menjadi tak pernah haus lagi akan air di
luar dirinya, jiwanya terpuaskan, batinnya penuh kelegaaan, tidak lagi
tertarik dengan hal-hal di luar dirinya, ia menjadi penuh…
Jiwanya
dipenuhi syukur, sehingga setiap kali ia berkata, “Terimakasih Sumber
Hidupku, karena aku diberkati kesadaran selalu sedang bersamamu,
terimakasih karena sepenuhnya aku terberkati”
Ia menjadi orang yang dipenuhi ketenangan, kedamaian, semangat hidup, kreatif, banyak akal, dan selalu penuh tenaga…
Hari
demi hari dirinya semakin diteguhkan dalam kesadaran bahwa dirinya
adalah kesatuan sepenuhnya dengan semesta tanpa batas dan sang maha
kuasa, dan dengan kesadaran itu ia menjalani hidupnya di bumi ini… Dari
dalam dirinya muncul rasa hormat yang murni dan agung atas segala hal
yang ada di semesta ini…. Terutama kepada sesama manusia…
Hari demi hari ia terus bertumbuh, terus melatih diri, mendayagunakan potensi-potensi yang ada dalam dirinya….
Dan
ia sekarang menyengajakan diri tersenyum penuh kelegaaan….. Dan kau
bisakah sekarang senyum penuh kelegaan?
Sumber: Romo Dewa
0 comments:
Post a Comment